Hanya di kalangan penggila, seorang pencinta sekalipun akan melontarkan ungkapan pembenaran bahwa hanya ada satu sepeda motor yang
dianggap paling seksi, yakni Vespa! Boleh-boleh saja jika kita tidak setuju.
"Tapi Anda boleh membandingkan dengan kendaraan skuter jenis lain atau sepeda motor merek apapun, dipandang dari sudut mana pun Vespa sangat enak dilihat,"
Dilihat dari sejarahnya,
menurut Yaminez, kehadiran Vespa tidak kalah unik dan menarik. Sejarah
Vespa dimulai lebih dari seabad silam, tepatnya 1884. Adalah Enrico
Piaggio, pengusaha muda berdarah Italia yang memulai usahanya di bidang
pesawat terbang. Dua puluh tahun kemudian, usahanya bangkrut. Piaggio
yang pantang menyerah mulai merancang industri alat transportasi dengan
alternatif kendaraan niaga ringan.
Pada 1945, konstruksi
alternatif tersebut ditemukan. Untuk pertama kali produk motor dengan
seri P108, memiliki teknologi sederhana namun berbentuk sangat menarik
seperti binatang penyengat (lebah) dengan bentuk kerangkanya. "Akibat
tampilannya itu, motor ini lebih sering dinyatakan sebagai Wespe atau
Vespa, yang artinya memang binatang penyengat," paparYaminez.
Keunikan lahirnya skuter Vespa,
tidak ubahnya dengan kelahiran komunitas skuter Vespa di Jakarta Barat,
Scooter Anak Rawa Belong. Komunitas yang lebih dikenal dengan singkatan SAKRAL
ini lahir karena pertemanan yang memiliki kesenangan sama. "SAKRAL lahir
berawal ketika Ketiga orang warga Jalan Ayub, Rawa Belong yang memiliki sepeda
motor Vespa, berkeinginan mendirikan klub otomotif yang mengkhususkan
diri pada kendaraan bermotor jenis skuter," ujar Chapoenk., salah
seorang pendiri SAKRAL.
Hingga akhirnya Chapoenk, Yaminez dan Joe mulai merintis pendirian
sebuah klub otomotif skuter awal bulan September 2005. Upaya tersebut
diawali dengan selalu berkumpulnya mereka yang akhirnya memunculkan
gagasan untuk memakai Scooter Anak Rawa Belong ( SAKRAL ) sebagai nama klub skuter
pertama di Rawa Belong tersebut.
![]() |
pendiri SAKRAL ( Scooter Anak Rawa Belong ) |
Bukan hal yang mudah bagi Yaminez,
bersama kedua rekannya untuk memulai menggalang dan mengumpulkan
anggota. Perjalanan dilakukan dari waktu ke waktu dengan menyebarkan
brosur ajakan untuk bergabung. "Setelah melalui beberapa kali pertemuan
dan melakukan evaluasi, dengan pertimbangan menginginkan organisasi
yang matang dan berumur lama akhirnya kita sepakat untuk berganti
bendera. Alasannya, Vespa merupakan merupakan
sebuah
merek produk. Apabila menggunakan nama tersebut maka hanya yang punya
motor Vespa yang bergabung," ujar Yaminez pengusaha Bunga Anggrek.
Dikatakan Yaminez, di Jakarta
maupun Indonesia pada umumnya motor tipe skuter tidak hanya Vespa. Ada
juga merek lain seperti Lambretta, JLO, Sundapp, Bajaj, serta merek
lainnya. Selain pertimbangan merek, maka dibuat lah Klub SAKRAL untuk menciptakan wadah pencinta motor italia..
Sementara berdasarkan data
Vespa Indonesia Online, tercatat tidak kurang dari 650 komunitas skuter
yang ada di tanah air ini. Untuk menaikkan pamor dan nilai jual
koleksi skuter, juga digelar scooter contest, mulai dari classic atau
retro, custom modify, air brush modify, extreme modify, dan lainnya.
Akibatnya, booming skuter kini kembali terjadi, kehadirannya tidak
hanya sebagai sarana transportasi bagi kaum urban masa kini, tetapi
juga sebagai sarana having fun and pleasures yang dapat tampil penuh
gaya.
Bravo SAKRAL ( Scooter Anak Rawa Belong ).....
Bravo SAKRAL ( Scooter Anak Rawa Belong ).....
0 komentar:
Posting Komentar